Bahan Ajar Materi Kuliah elektro (catatan matakuliah) online USTJ-PAPUA, merupakan metode kuliah yang dilakukan secara tidak langsung. Pembelajaran dan Jadwal Materi kuliah (kuliahonline) teknik elektro diharapkan menjadi solusi dan alternatif terbaik guna mengembangkan bidang IT terutama lebih kearah kemandirian dalam proses belajar mengajar. Perubahan sedikit jauh lebih baik dari pada tidak sama sekali. Kesempurnaan masih terus dilakukan dan diharapkan menuju kesempurnaan seperti yang diharapkan.
VSAT Sebagai Media PENGIRIM dan PENERIMA Sinyal Satelit
Salah Materi Kuliah Telekomunikasi yang akan dijelaskan adalah tentang VSAT.Secara umum orang lebih mengenal VSAT adalah sebuah antena parabola yang dipergunakan untuk menangkap sinyal dari satelit. VSAT sendiri singkatan dari Very Small Aperture Terminal adalah sebuah terminal penerima/pengirim sinyal dari satelit yang berupa antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. VSAT memiliki fungsi utama adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit.
Sedangkan Satelit sendiri berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Posisi sebuah VSAT menghadap ke sebuah satelit Geostationer. Sebagai satelit geostasioner berarti menunnjukkan bahwa satelit tersebut selalu pada posisi yang sama sejalan dengan arah dari perputaran bumi terhadap sumbunya. Dengan demikian maka satelit geostasioner mengorbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi. Dengan kata lain bahwa posisinya selalu mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.
Keberadaan VSAT terutama di Indonesia yaitu pada era tahun 1989 seiring dengan meningkatnya perekonomian yang ditunjukkan dengan begitu banyaknya bermunculan bank-bank terutama Bank swasta yang sangat membutuhkan sistem komunikasi dan tingkat layanan online kepada para nasabah sebagaimana dikenalnya mesin ATM (Automated Teller Machine). Berdasarkan data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara pertama yang memanfaatkan teknologi VSAT terutama di kawasan Asia Tenggara. Kondisi ini sangat terkait dengan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari Gunung dan Bukit serta lembahnya yang terbentang luas. Pemanfaatan teknologi VSAT memudahkan komunikasi antar negara yang tidak terhalang oleh luasnya lautan dan timbulnya gangguan alam lainnya. Bila dirinjau dari sisi pembiayaannya, maka komunikasi akan lebih murah karena komunikasi jauh atau dekat biaya tetap sama. Penggunaan dan pemanfaatan Internet dan ISDN (Integrated Services Digital Network) akan lebih optimal dengan biaya yang ekonomis. Keistimewaan VSAT terhadap saluran kabel adalah ongkos lebih murah, pemasangan cepat, bandwidth lebar dengan sistem transmisi paket data, dan tersedia di seluruh wilayah Indonesia. Disamping itu VSAT juga dapat dimanfaatkan sebagai area atau jalur untuk melakukan komunikasi berupa voice sebagai pengganti line telepon.
Very Small Aperture Terminal (VSAT ) dalam suatu system networking terdiri dari elemen jaringan yang dikategorikan menjadi 2 segment yang mencakup: 1. Ground Segment yaitu element jaringan VSAT yang berada di bumi dan terdiri dari terminal HUB dan terminal VSAT itu sendiri. 2. Space Segment yaitu element jaringan VSAT yang berada di langit yaitu terdiri dari satelit.
Satelit yang digunakan adalah satelit GEO (Geosynchronous Earth Orbit). Frekwensi yang dipergunakan dalam sistem komunikasi VSAT terdiri dari frekwensi pengiriman ( Transmit) dan Frekwensi Penerima (Receive) sebagai pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Frekwensi VSAT Ku-Band C-Band Extended C-Band Frekuensi Transmit 14,0 - 14,5 GHz 5,925 - 6,425 GHz 6,725 - 7,025 GHz Frekuensi Receive 10,7 - 12,75 GHz 3,625 - 4,2 GHZ 4,5 – 4,8 GHz
VSAT dan System Infacenya
Pada gambar berikut ditunjukkan bagaimana performance dari perangkat VSAT secara individual maupun yang terintegrasi dalam suatu sistem
Terminal VSAT
Sebuah terminal VSAT terdiri dari InDoor Unit (IDU) dan OurDoor Unit (ODU). OutDoor Unit ialah perangkat antenna (reflector) VSAT itu sendiri, yang diameternya berkisar antara 1,8m - 3,5 m untuk C-band dan 1, m - 1,8 m untuk Ku-band. InDoor Unit ialah perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan antenna VSAT dengan terminal pelanggan lainnya. Secara umum, terminal VSAT berfungsi sebagai penerima dan pengirim sinyal dari/ke satelit, serta dapat meneruskan sinyal informasi ke perangkat lain yang terhubung dengannya bila diperlukan. HUB Sebuah HUB juga terdiri dari OutDoor Unit dan InDoor Unit. Out Door Unit sebuah HUB sama dengan VSAT, yaitu berupa antenna, bedanya, antenna HUB ukurannya lebih besar dari antenna VSAT.Fungsi dari OutDoor Unit ini ialah sebagai penerima dan pengirim sinyal dari/ke satelit. Ukuran diameternya berkisar antara 2-5 m untuk HUB kecil, 5-8 m untuk HUB menengah, dan 8-10 m untuk HUB ukuran besar. InDoor Unit dari sebuah HUB memiliki fungsi yang relative berbeda dengan InDoor Unit VSAT. Dalam InDoor Unit HUB bukan hanya terdiri dari element yang fungsinya untuk mengolah dan meneruskan sinyal, tapi terdapat element yang berfungsi sebagai Network Management System (NMS) yang berupa sebuah unit computer yang terhubung secara virtual dengan semua terminal VSAT yang dilayani oleh HUB tersebut. NMS ini berfungsi sebagai interface untuk melakukan fungsi-fungsi operasional dan administrative dalam sebuah system jaringan VSAT.
Fungsi operasional yang dilakukan sebagai Networ Management System meliputi:
•Melakukan konfigurasi jaringan VSAT, dengan menambah atau menghapus terminal VSAT , frekuensi carrier, dan network interface.
•Melakukan fungsi controlling serta monitoring terhadap status dan performance setiap terminal VSAT, perangkat HUB-nya sendiri, dan juga semuah data port yang terhubung dengan jaringan VSAT tersebut.
Fungsi administratif yang pada Network Management System meliputi:
•Melakukan fungsi pencatatan penggunaan jaringan, billing, dan security jaringan VSAT. •Melakukan fungsi inventory jaringan, seperti mencatat semua equipment yang terhubung dengan jaringan serta configurasinya.
Satelit
Dalam jaringan VSAT, satelit melakukan fungsi relay, yaitu menerima sinyal dari groud segment, memperkuatnya, dan mengirimkannya lagi ke ground segment yang lain. Satelit yang digunakan dalam system jaringan VSAT ialah satelit GEO (Geosynchronous Earth Orbit), yaitu satelit yang mengorbit pada ketinggian 35.786 km ~ 36.000 km di atas permukaan bumi. Geosynchonous artinya satelit itu mengorbit sesuai dengan rotasi bumi, sehingga kalau dilihat dari suatu titik di bumi, satelit itu akan terlihat diam. Penggunaan satelit GEO ini menguntungkan karena terminal VSAT dapat dibuat tetap menghadap ke satelit dan tidak perlu diubah-ubah arahnya karena posisi satelitnya akan tetap terhadap terminal VSAT di bumi. Performance VSAT terhadap Jaringan Terestrial Kompetitor paling potensial bagi sistem komunikasi satelit adalah jaringan terestrial. Jaringan terestrial terutama unggul dalam hal respon time-nya yang lebih cepat dibanding sistem satelit. Makin murahnya teknologi serat optik membuat teknologi ini semakin banyak diminati. Saluran kawat tembaga juga kembali dilirik untuk menyalurkan informasi berukuran besar dengan dikembangkannya teknologi DSL (Digital Subscriber Line), meski untuk itu harus ada investasi lagi untuk peralatan penunjang DSL-nya. Namun tetap saja jaringan terestrial menghadapi hambatan klasiknya yaitu memerlukan perencanaan jaringan yang rumit, ijin-ijin pembangunan infrastruktur yang berbelit-belit, dan jangkauannya yang lebih terbatas. Begitu juga dengan waktu perencanaan dan pemasangan perangkat terminalnya yang relatif lebih lama dibanding pemasangan VSAT.
Penggunaan sistem telekomunikasi ekstraterestrial umumnya didorong oleh belum memadainya jalur dan sistem telekomunikasi terestrial untuk keperluan komunikasi data di Indonesia. Sistem ini tidak saja untuk antar kota atau kabupaten, akan tetapi komunikasi terestrial yang tersedia di dalam kota juga sangat terasa kekurangannya untuk hubungan antar komputer. Pemanfaatana VSAT juga memiliki keunggulan sistem komunikasi secara terestrial dalam hal mutu dan kualitas salurannya. Pada beberapa lokasi dan daerah di Indonesia sangat tergantung pada jaringan kabel tanah yang seringkali terganggu akibat kondisi alam dan cuaca yang sangat mempengaruhi terhadap kehandalan karena mutu instalasinya maupun desain terhadap ketahanan yang kurang memadai. Juka dibandingkan dengan sistem Kabel, maka penggunaan VSAT dalam pemasangannya relatif sangat cepat karena tidak perlu menunggu instalasi kabel tanah. Waktu yang diperlukan untuk pemasangan di daerah seperti di Papua maupun dipelosok timur Indonesia tidak banyak berbeda dengan instalasi yang dilakukan di kota besar lainnya di Indonesia seperti Jakarta, Medan dan Surabaya.