Bahan Ajar Materi Kuliah elektro (catatan matakuliah) online USTJ-PAPUA, merupakan metode kuliah yang dilakukan secara tidak langsung. Pembelajaran dan Jadwal Materi kuliah (kuliahonline) teknik elektro diharapkan menjadi solusi dan alternatif terbaik guna mengembangkan bidang IT terutama lebih kearah kemandirian dalam proses belajar mengajar. Perubahan sedikit jauh lebih baik dari pada tidak sama sekali. Kesempurnaan masih terus dilakukan dan diharapkan menuju kesempurnaan seperti yang diharapkan.

Satelit GPS Mentransmisikan Data Navigasi (CDMA)

GPS (Global Positioning System)    merupakan peralatan navigasi elektronik yang menerima informasi dari 4 - 12 satelit sehingga GPS bisa memperhitungkan posisi di mana kita berada di Bumi. Satelit GPS tidak mentransmisikan informasi posisi kita, yang ditransmisikan satelit adalah posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS kita dan hasilnya ditampilkan kepada kita.

GPS sebenarnya adalah proyek Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang memberinya nama resmi NAVSTAR (NAVigation Satellite Timing And Ranging). Bagian utama dari sistem GPS adalah 24 satelit yang mengorbit Bumi di ketinggian 20.200 kilometer. Orbit satelit dirancang sehingga setiap titik di Bumi dapat melihat paling sedikit empat satelit pada setiap saat. Tiap satelit mengitari bumi kira-kira sekali dalam 12 jam dengan kecepatan sekitar 11.000 kilometer per jam. Satelit GPS mempunyai panel-panel pengumpul tenaga Matahari untuk membangkitkan energi listrik yang diperlukannya. Selain itu juga ada baterai yang menyimpan tenaga listrik dan mempergunakannya saat satelit tidak memperoleh sinar Matahari.

Fungsi GPS

1. Menghitung jarak dan arah dari lokasi tempat kita berada.

2. Satu unit GPS dapat menyimpan dalam memory lokasi di mana kita berada saat ini.

3. Setiap lokasi dapat diberi nama atau nomor dan tanggal dan waktu.

4. Mengingat lokasi yang pernah kita simpan.

5. Mengarahkan kita dari satu lokasi ke lokasi lain dengan simbol berupa grafik.

6. Menyimpan rute perjalanan kita dan mengantar kita kembali dengan rute yang sama.

7. Berfungsi sebagai kompas yang dapat menuntun kita ke arah yang tepat.

8. Dapat digunakan sebagai penunjuk arah di kapal, mobil dengan menggunakan daya sebesar 12 volt.

9. Beberapa GPS dapat menunjukkan peta jalan-jalan utama, sungai-sungai.

10. Beberapa GPS juga dapat menampilkan kekuatan baterai, posisi satelit, kekuatan sinyal.

Sistem Kerja GPS

Satelit GPS pertama diluncurkan tahun 1978 dan konstelasi 24 satelit berhasil dilengkapi tahun 1994. Setelah itu satelit-satelit baru rutin diluncurkan untuk meng-upgrade satelit lama atau mengganti satelit yang rusak/tidak berfungsi lagi. Tiap satelit mentransmisikan data navigasi dalam sinyal CDMA (Code Division Multiple Access)-sama seperti jenis sinyal untuk telepon seluler CDMA. Sinyal CDMA menggunakan kode pada transmisinya sehingga penerima GPS tetap bisa mengenali sinyal navigasi GPS walaupun ada gangguan pada frekuensi yang sama. Frekuensi yang digunakan adalah L1 (1575,42 MHz) dan L2 (1227,6 MHz). Kode CDMA disebut "pseudorandom" karena seakan-akan ("pseudo") tidak beraturan ("random"), padahal tidaklah demikian. Kode CDMA tiap satelit dipilih dengan saksama agar tidak mengganggu transmisi satelit lainnya. Jenis kode CDMA ini ada dua, yaitu C/A dan P(Y). Kedua kode ini ditransmisikan pada frekuensi L1, sementara di L2 hanya ada kode P(Y).

C/A (Coarse/Acquisition) penggunaannya terbuka untuk siapa saja. "Coarse" karena resolusi datanya lebih kasar/tidak sepresisi kode P(Y). Ini disebabkan modulasi kode yang lebih lambat, yaitu 1,023 MHz dibandingkan dengan P(Y) yang 10,23 MHz (bandingkan dengan cdma2000 yang 1,2288 MHz dan WCDMA (generasi penerus GSM) yang 3,84 MHz). Kata "Acquisition" adalah untuk akuisisi karena kode C/A yang sederhana lebih mudah dikenali dibandingkan dengan kode P(Y) sehingga untuk menangkap sinyal kode P(Y) lebih mudah setelah berhasil mengakuisisi satelit GPS dari sinyal C/A-nya. P(Y) berarti kode precision (presisi) yang dienkripsi dengan kode sandi Y. Modulasi kode yang sepuluh kali lebih cepat dibandingkan dengan kode C/A menyebabkan secara teoritis mampu memberikan presisi 10 kali lebih baik juga. Enkripsi digunakan agar data navigasinya tidak bisa digunakan orang tanpa seizin Departemen Pertahanan AS. Dengan mensinkronisasikan kode ini, alat penerima GPS dapat menghitung berapa waktu antara sinyal dikirim dari satelit dan diterima oleh alat penerima GPS. Data lain yang diperlukan juga ditumpangkan pada sinyal kode GPS, antara lain: koreksi posisi satelit, koreksi waktu satelit, dan informasi mengenai atmosfer yang dilalui sinyal dari satelit ke alat penerima.

Satelit-satelit ini dikontrol dari 5 stasiun Bumi, 4 stasiun Bumi yang bekerja otomatis dan satu stasiun Bumi pengontrol utama. Empat stasiun Bumi otomatis hanya berfungsi menerima data dari satelit GPS dan meneruskan informasi itu ke stasiun pengontrol utama. Stasiun pengontrol utama memberikan koreksi data navigasi ke satelit-satelit GPS.

Bagian akhir dari sistem GPS ini adalah alat penerima GPS yang akhirnya menghitung semua data, melakukan korelasi, dan menampilkan data posisi di layar display atau-kalau penerima GPS ini hanya aksesori tambahan di PDA (personal digital assistant) di layar PDA.

Informasi yang ditransmisikan dari satelit ke penerima GPS terdiri dari dua jenis. Yang pertama disebut "almanak", yaitu posisi dari semua satelit GPS. Jenis informasi kedua disebut "efemeris", yaitu koreksi data almanak. ’Almanak’ di-update kira-kira seminggu sekali, data ’eferemis’ biasanya di-update tiap setengah jam. Alat penerima GPS yang dinyalakan kembali setelah seharian dimatikan masih bisa menggunakan data almanak sebelumnya.

Untuk mengetahui posisi alat penerima, juga diperlukan informasi seberapa jauh alat penerima GPS dari satelit. Informasi ini didapat dari mensinkronisasikan timer di penerima dengan sinyal kode CDMA yang dikirim satelit GPS. Beda sinkronisasi dan fase sinyal digunakan untuk menghitung "pseudorange" (perhitungan jarak ke satelit GPS tanpa memperhitungkan perlambatan sinyal di atmosfer). Kecepatan sinyal di ruang hampa sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 3 x 10-8 meter per detik. Sementara kode C/A yang 1,023 MHz artinya mengirimkan 1.023.000 pulsa setiap detiknya, atau setiap pulsa bila disinkronisasikan bisa memberikan jarak sampai akurasi 300 meter.

Kita juga bisa menghitung fase sinyal, sinyal itu sedang di posisi mana dari pulsa, sampai akurasi 1 persen. Jadi, akurasi terbaik yang bisa didapat dengan kode C/A kira-kira 3 meter. Untuk kode P(Y) yang mengirim pulsa 10 kali lebih banyak per detiknya, akurasinya bisa sampai 0,3 meter. Ini adalah angka teoretis, pada kenyataannya akurasi GPS kira-kira 9 meter untuk kode C/A.

Bayangkan ada satu bola dengan jari-jari sepanjang jarak satelit penerima GPS yang pusatnya di posisi satelit di ruang angkasa. Jika ada empat bola seperti itu, perpotongan permukaan bolanya adalah satu titik tempat lokasi alat penerima GPS.

Read more »

Gerak Lurus Sepanjang Lintasan ( FISIKA)

Materi kuliah yang merupakan bahan kuliah fisika lainnya adalah tentang Gerak lurus. Gerak Lurus adalah gerak titik P sepanjang lintasan lurus, di sini lintasan diambil sepanjang sumbu x.
(a) Posisi titik P pada setiap waktu t dinyatakan sebagai jarak x dari suatu titik asal yang tetap 0 pada sumbu x. Jarak x ini positif atau negatif sesuai ketentuan tanda yang berlaku.
(b) Kecepatan Rata-rata Vr dari titik P dalam selang waktu t dan t + ∆t selama
perpindahan posisi dari x ke x + ∆x (lihat persamaannya)
(c) Kecepatan sesaat Vdari titik P adalah limit kecepatan Rata-rata untuk pertambahan
waktu mendekati nol.
(d) Percepatan Rata-rata ar dari titik P dalarn selang waktu tdan t + /), t selarna
perubahan kecepatan dari V menjadi V + V.
(download)
Read more »

VEKTOR ( Fisika 1 )

VEKTOR
Materi fisika lanjutan adalah tentang vektor. Vector Skalar adalah besaran yang tidak mempunyai arah misalnya, waktu, volume, energi, massa, densitas, kerja. Penambahan skalar dilakukan dengan metode aljabar misalnya, 2 detik + 7 detik =9 detik; 14 kg + 5 kg =19 kg.
Vektor adalah besaran yang mempunyai arah, misalnya gaya, perpindahan,kecepatan, impulse.
Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah dengan besar dan arah tertentu. Titik A menyatakan titik tangkap, kepala panah B menyatakan arah, panjang 4 satuan menyatakan besar sena garis yang melalui AB menyatakan garis kerja vektor.(download)
Read more »

FISIKA DASAR

Pengantar
Materi kuliah tentang Fisika berasal dari kata Yunani yang berarti "alam". Karena itu "Fisika" adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala, kejadiankejadian alam serta interaksi dari benda-benda di alam tersebut. Gejala-gejala ini pada mulanya adalah apa yang dialami oleh indera kita, misalnya penglihatan,menemukan optika atau cahaya,pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi,panas juga dapat dirasakan (perasaan). Demikianlah fisika didefinisikan sebagai
proses benda-benda alam yang tak dapat berubah artinya benda mati. (Biologi mempelajari benda-benda hidup). Maka disimpulkan bahwa "fisika" adalah ilmu pengetahuan yang tujuannya mempelajari bagian-bagian dari alam dan interaksi antara
bagian tersebut. Sebagaimana diketahui, benda-benda di alam terbagi atas 2 bagian:
alam makro yaitu benda-benda yang ukurannya besar dapat dilihat dengan alat-alat
yang ada saat ini; alam yang besar ini tennasuk benda-benda yang sangat besar dengan jarak antara 2 benda juga besar sekali, misalnya bulan, matahari, bumi dan lain-lain. Alam mikro adalah benda-benda kecil sekali dengan jarak antara benda
tersebut sangat kecil, benda-benda mikro ini tak dapat dilihat dengan alat-alat biasa.
Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu yang tertua, karena dimulai dari pengamatan gerakan benda-benda langit, bagaimana lintasannya, periodenya, usianya dan lain-lain. Ilmu yang mempelajari gerak benda ini disebut mekanika. Bidang ilmu ini dimulai kira-kira berabad abad yang lalu. Mekanika berkembang pada zamannya Galileo dan Newton. Galileo merumuskan hukumhukum benda-benda jatuh, Newton mempelajari gerak benda pada umumnya, termasuk planet-planet pada sistem tatasurya. Hukum Newton adalah dasar dari mekanika.

Bidang Fisika
Materi fisika terdiri dari Fisika klasik Mekanika, Listrik Magnit, Panas, Bunyi, Optika dan Gelombang adalah perbatasan antara fisika klasik dan modern.
Fisika Modern: adalah perkembangan fisika mulai abad 20 yaitu penemuan teor i
relativitas dari Einstein.Fisika klasik bersumber pada gejala-gejala perasaan. Ilmu Fisika sudah jelas mendukung teknologi, termasuk engineering, kimia, biologi, kedokteran dan lain-lain. Ilmu Fisika dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai, misalnya :
1. Mengapa bumi dapat mengelilingi matahari ?
2. Bagaimana udara dapat menahan pesawat terbang yang berat itu ?
3. Kenapa langit berwarna biru ?
4. Bagaimana suara dapat dipancarkan ke tempat jauh melalui radio dan telepon ?
5. Bagaimana TV dapat menjangkau tempat-tempat yang jauh ?
6. Bagaimana sifat-sifat listrik sangat diperlukan dalam operasi-operasi sistem
komunikasi dan industri ?
7. Bagaimana peluru antar benua dapat diarahkan kesasaran yang jauh sekali
letaknya?
8. Dan akhirnya bagaimana pesawat dapat mendarat di bulan ? Sebagaimana
diketahui kita sekarang berada dalam zaman energi atom dan inti, memasuki
abad ruang angkasa, di mana Fisika dan para fisikawan ikut ambil bagian.(download)

Read more »

Elektronika Daya

Materi kuliah Elektronika Daya atau elektronika Industri terutama pada sistem tenaga listrik terdapat penggunaan komponen elektronika yang umumnya dipakai dalam rangkaian pengaturan motor-motor listrik. Komponen-komponen elektronika yang dipergunakan pada sistem tenaga listrik pada prinsipnya harus mampu menghasilkan daya yang besar atau mampu menahan disipasi daya yang besar.
Elektronika daya meliputi switching, pengontrolan dan pengubah ( konversi ) blok-blok yang besar dari daya listrik dengan menggunakan sarana peralatan semikonduktor. Dengan demikian elektronika daya secara garis besar terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
1. Rangkaian Daya
2. Rangkaian kontrol
Pada gambar berikut menunjukkan hubungan antara kedua rangkaian diatas yang terintegrasi menjadi satu ( silahkan download )
Read more »

Proses Terjadinya Perubahan Energi Listrik ke Bentuk Energi Lainnya

Pendahuluan dari materi Kuliah elektro Mesin Elektrik 1 terutama dalam sistem tenaga listrik diperlihatkan bagaimana terjadinya perubahan energi baik energi listrik menjadi energi listrik atau energi mekanis menjadi energi listrik maupun sebaliknya dari energi listrik menjadi enrgi mekanis merupakan faktor penentu dalam melakukan perubahan energi dari bentuk yang satu menjadi energi dalam bentuk yang lainnya. Secara singkat sistem perubahan dimaksud di atas, sangatlah bergantung pada peralatan atau piranti yang dipergunakan.
Adapun piranti sebagai media perubahan energi terdiri dari 3 (tiga) jenis mesin elektrik/listrik, yaitu:
1. Generator, yang merupakan peralatan listrik yang dapat dipergunakan untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik.
Generator terdiri dari 2 jenis yaitu Generator Arus Searah ( DC ) dan Generator Arus Bolak-Balik ( AC ).
2. Motor, yang merupakan peralatan listrik yang dapat dipergunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Motor juga terdiri dari Motor Arus Searah ( DC ) dan Motor Arus Bolak-Balik (AC).
3. Transformator (Trafo) merupakan peralatan listrik yang dipergunakan untuk merubah energi listrik yang masuk menjadi energi listrik lainnya atau berupa tegangan output. Adapun tegangan yang dihasilkan dapat dinaikkan maupun diturunkan sesuai dengan trafo
yang dipergunakan.
Sebagaimana fungsi tersebut di atas, maka Trafo dibagi dalam 4 jenis berdasarkan fungsinya, yaitu:
a. Trafo Penaik tegangan atau biasanya disebut trafo Step-Up atau yang lebih dikenal sebagai Trafo Daya
b. Trafo Penurun Tegangan (trafo Step-Down) atau yang biasanya dikenal sebagai Trafo Distribusi.
c. Trafo yang dipergunakan pada alat ukur (instrumen)
d. Trafo yang banyak digunakan pada peralatan atau rangkaian elektronik. Trafo ini difungsikan untuk melakukan
pemblokiran terhadap rangkaian yang satu terhadap lainnya.
Secara keseluruhan ke 3 peralatan tersebut di atas dapat disebut sebagai Mesin listrik atau Mesin Elektrik. Jika ditinjau untuk
generator dapat dikategorikan sebagai Generator Arus Searah dan Generator Arus Bolak-Balik.Demikian juga dengan Motor sebagai
mesin listrik yang terdiri dari Mesin Arus Searah dan Mesin arus bolak-balik termasuk Trafo.
Untuk mesin Arus Searah dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
a. Mesin Arus searah dengan penguatan bebas
b. Mesin Arus searah dengan penguatan sendiri. Mesin arus searah jenis ini terdiri dari Mesin Shunt, Mesin Seri dan Mesin Kompon.
Sedangkan untuk mesin arus bolak-balik dapat dibedakan dalan 2 jenis, yaitu
a. Mesin Asinkron atau yang biasanya juga disebut Mesin Tak Serempak atau Mesin Induksi.
b. Mesin Sinkron atau Mesin Serempak
Read more »

VSAT Sebagai Media PENGIRIM dan PENERIMA Sinyal Satelit

Perangkat VSAT

Salah Materi Kuliah Telekomunikasi yang akan dijelaskan adalah tentang VSAT.Secara umum orang lebih mengenal VSAT adalah sebuah antena parabola yang dipergunakan untuk menangkap sinyal dari satelit. VSAT sendiri singkatan dari Very Small Aperture Terminal adalah sebuah terminal penerima/pengirim sinyal dari satelit yang berupa antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. VSAT memiliki fungsi utama adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit.
Sedangkan Satelit sendiri berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Posisi sebuah VSAT menghadap ke sebuah satelit Geostationer. Sebagai satelit geostasioner berarti menunnjukkan bahwa satelit tersebut selalu pada posisi yang sama sejalan dengan arah dari perputaran bumi terhadap sumbunya. Dengan demikian maka satelit geostasioner mengorbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi. Dengan kata lain bahwa posisinya selalu mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.
Keberadaan VSAT terutama di Indonesia yaitu pada era tahun 1989 seiring dengan meningkatnya perekonomian yang ditunjukkan dengan begitu banyaknya bermunculan bank-bank terutama Bank swasta yang sangat membutuhkan sistem komunikasi dan tingkat layanan online kepada para nasabah sebagaimana dikenalnya mesin ATM (Automated Teller Machine).
Berdasarkan data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara pertama yang memanfaatkan teknologi VSAT terutama di kawasan Asia Tenggara. Kondisi ini sangat terkait dengan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari Gunung dan Bukit serta lembahnya yang terbentang luas. Pemanfaatan teknologi VSAT memudahkan komunikasi antar negara yang tidak terhalang oleh luasnya lautan dan timbulnya gangguan alam lainnya. Bila dirinjau dari sisi pembiayaannya, maka komunikasi akan lebih murah karena komunikasi jauh atau dekat biaya tetap sama. Penggunaan dan pemanfaatan Internet dan ISDN (Integrated Services Digital Network) akan lebih optimal dengan biaya yang ekonomis. Keistimewaan VSAT terhadap saluran kabel adalah ongkos lebih murah, pemasangan cepat, bandwidth lebar dengan sistem transmisi paket data, dan tersedia di seluruh wilayah Indonesia. Disamping itu VSAT juga dapat dimanfaatkan sebagai area atau jalur untuk melakukan komunikasi berupa voice sebagai pengganti line telepon.

Very Small Aperture Terminal (VSAT ) dalam suatu system networking terdiri dari elemen jaringan yang dikategorikan menjadi 2 segment yang mencakup:
1. Ground Segment yaitu element jaringan VSAT yang berada di bumi dan terdiri dari terminal HUB dan terminal VSAT itu sendiri. 2. Space Segment yaitu element jaringan VSAT yang berada di langit yaitu terdiri dari satelit.

Satelit yang digunakan adalah satelit GEO (Geosynchronous Earth Orbit).
Frekwensi yang dipergunakan dalam sistem komunikasi VSAT terdiri dari frekwensi pengiriman ( Transmit) dan Frekwensi Penerima (Receive) sebagai pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Frekwensi VSAT
Ku-Band C-Band Extended C-Band Frekuensi Transmit 14,0 - 14,5 GHz 5,925 - 6,425 GHz 6,725 - 7,025 GHz Frekuensi Receive 10,7 - 12,75 GHz 3,625 - 4,2 GHZ 4,5 – 4,8 GHz

VSAT dan System Infacenya

Pada gambar berikut ditunjukkan bagaimana performance dari perangkat VSAT secara individual maupun yang terintegrasi dalam suatu sistem

Terminal VSAT

Sebuah terminal VSAT terdiri dari InDoor Unit (IDU) dan OurDoor Unit (ODU). OutDoor Unit ialah perangkat antenna (reflector) VSAT itu sendiri, yang diameternya berkisar antara 1,8m - 3,5 m untuk C-band dan 1, m - 1,8 m untuk Ku-band.
InDoor Unit ialah perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan antenna VSAT dengan terminal pelanggan lainnya. Secara umum, terminal VSAT berfungsi sebagai penerima dan pengirim sinyal dari/ke satelit, serta dapat meneruskan sinyal informasi ke perangkat lain yang terhubung dengannya bila diperlukan. HUB Sebuah HUB juga terdiri dari OutDoor Unit dan InDoor Unit. Out Door Unit sebuah HUB sama dengan VSAT, yaitu berupa antenna, bedanya, antenna HUB ukurannya lebih besar dari antenna VSAT.Fungsi dari OutDoor Unit ini ialah sebagai penerima dan pengirim sinyal dari/ke satelit. Ukuran diameternya berkisar antara 2-5 m untuk HUB kecil, 5-8 m untuk HUB menengah, dan 8-10 m untuk HUB ukuran besar. InDoor Unit dari sebuah HUB memiliki fungsi yang relative berbeda dengan InDoor Unit VSAT. Dalam InDoor Unit HUB bukan hanya terdiri dari element yang fungsinya untuk mengolah dan meneruskan sinyal, tapi terdapat element yang berfungsi sebagai Network Management System (NMS) yang berupa sebuah unit computer yang terhubung secara virtual dengan semua terminal VSAT yang dilayani oleh HUB tersebut. NMS ini berfungsi sebagai interface untuk melakukan fungsi-fungsi operasional dan administrative dalam sebuah system jaringan VSAT.

Fungsi operasional yang dilakukan sebagai Networ Management System meliputi:

•Melakukan konfigurasi jaringan VSAT, dengan menambah atau menghapus terminal VSAT , frekuensi carrier, dan network interface.

•Melakukan fungsi controlling serta monitoring terhadap status dan performance setiap terminal VSAT, perangkat HUB-nya sendiri, dan juga semuah data port yang terhubung dengan jaringan VSAT tersebut.


Fungsi administratif yang pada Network Management System meliputi:

•Melakukan fungsi pencatatan penggunaan jaringan, billing, dan security jaringan VSAT.
•Melakukan fungsi inventory jaringan, seperti mencatat semua equipment yang terhubung dengan jaringan serta configurasinya.

Satelit

Dalam jaringan VSAT, satelit melakukan fungsi relay, yaitu menerima sinyal dari groud segment, memperkuatnya, dan mengirimkannya lagi ke ground segment yang lain. Satelit yang digunakan dalam system jaringan VSAT ialah satelit GEO (Geosynchronous Earth Orbit), yaitu satelit yang mengorbit pada ketinggian 35.786 km ~ 36.000 km di atas permukaan bumi. Geosynchonous artinya satelit itu mengorbit sesuai dengan rotasi bumi, sehingga kalau dilihat dari suatu titik di bumi, satelit itu akan terlihat diam. Penggunaan satelit GEO ini menguntungkan karena terminal VSAT dapat dibuat tetap menghadap ke satelit dan tidak perlu diubah-ubah arahnya karena posisi satelitnya akan tetap terhadap terminal VSAT di bumi.
Performance VSAT terhadap Jaringan Terestrial Kompetitor paling potensial bagi sistem komunikasi satelit adalah jaringan terestrial. Jaringan terestrial terutama unggul dalam hal respon time-nya yang lebih cepat dibanding sistem satelit. Makin murahnya teknologi serat optik membuat teknologi ini semakin banyak diminati. Saluran kawat tembaga juga kembali dilirik untuk menyalurkan informasi berukuran besar dengan dikembangkannya teknologi DSL (Digital Subscriber Line), meski untuk itu harus ada investasi lagi untuk peralatan penunjang DSL-nya. Namun tetap saja jaringan terestrial menghadapi hambatan klasiknya yaitu memerlukan perencanaan jaringan yang rumit, ijin-ijin pembangunan infrastruktur yang berbelit-belit, dan jangkauannya yang lebih terbatas. Begitu juga dengan waktu perencanaan dan pemasangan perangkat terminalnya yang relatif lebih lama dibanding pemasangan VSAT.

Penggunaan sistem telekomunikasi ekstraterestrial umumnya didorong oleh belum memadainya jalur dan sistem telekomunikasi terestrial untuk keperluan komunikasi data di Indonesia. Sistem ini tidak saja untuk antar kota atau kabupaten, akan tetapi komunikasi terestrial yang tersedia di dalam kota juga sangat terasa kekurangannya untuk hubungan antar komputer.
Pemanfaatana VSAT juga memiliki keunggulan sistem komunikasi secara terestrial dalam hal mutu dan kualitas salurannya. Pada beberapa lokasi dan daerah di Indonesia sangat tergantung pada jaringan kabel tanah yang seringkali terganggu akibat kondisi alam dan cuaca yang sangat mempengaruhi terhadap kehandalan karena mutu instalasinya maupun desain terhadap ketahanan yang kurang memadai. Juka dibandingkan dengan sistem Kabel, maka penggunaan VSAT dalam pemasangannya relatif sangat cepat karena tidak perlu menunggu instalasi kabel tanah. Waktu yang diperlukan untuk pemasangan di daerah seperti di Papua maupun dipelosok timur Indonesia tidak banyak berbeda dengan instalasi yang dilakukan di kota besar lainnya di Indonesia seperti Jakarta, Medan dan Surabaya.

Read more »